“Kan harus jujur apa adanya,” ujar Zulkifli Hasan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (3/5/2017).
Zulkifli bercerita soal detik-detik penentuan calon penantang Ahok-Djarot di Pilgub DKI 2017. Saat itu, Demokrat, PAN, PKB, PPP, Gerindra, dan PKS memutar otak dan menyeleksi nama-nama untuk diusung bersama.
Kala itu, Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sempat menawarkan Agus Harimurti, Ketum Gerindra Prabowo Subianto pun menyanggupi tawaran SBY tersebut asalkan Sandiaga diusung sebagai calon gubernur. Sandiaga sempat menemui Zulkifli, dan menyatakan kesediaannya maju sebagai cawagub, tetapi ia menginginkan SBY bertemu Prabowo terlebih dahulu.
“Nah saya tahu kalau Pak Prabowo, Pak SBY ketemu mesti ada jaminan 5 tahun selesai. Kira-kira itu pak isinya. Sehingga tak jadi ketemu. Sudah putus AHY. Di sini ya udah Sandi sama Mardani. Jam 12 malam sampai jam 1 pagi itu ada intervensinya Pak JK. Saya kan suka terus terang. Pak JK boleh nggak ngaku, saya dengar kok telponnya. Pak JK lah yang meyakinkan sehingga berubahlah,” kata Zulkifli.
Lantas, Prabowo menyetujui Anies-Sandi dan Koalisi Cikeas mengusung Agus-Sylvi.(rot/TB)
Comment