Berkah Ramadhan Dan Kesuksesan Generasi Muda

Opini523 Views

 

 

Oleh : Azizah, S.PdI, Penyuluh Agama Islam

__________

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Syaikh Mustafa Al Ghulayani, seorang ulama Libanon pernah menyebutkan petuahnya dalam kitab “Idzotun Nasihin” tentang karakter pemuda sejati.

ليس الفتى من يقول كان أبي، ولكن الفتى ها أنا ذ

“Bukanlah Pemuda itu yang mengatakan inilah Bapakku. Tetapi pemuda adalah yang berkata Inilah Aku”

Hingga saat ini petuah itu tetap ‘laku’. Mengapa? Karena generasi hari ini banyak yang bermental anak kecil namun berwajah orang dewasa. Mereka pelajar SMP, SMA, Mahasiswa, bahkan sudah menjadi karyawan atau pengusaha tapi belum juga beranjak dewasa. Mereka belum mandiri, masih terbiasa bergantung pada orang tua. Belum menyadari bahwa sejatinya mereka punya potensi besar untuk meraih prestasi dan capaian gemilang dalam hidup.

Para pemuda ini jika menurut undang-undang kepemudaan yang ada di Indonesia berada pada kategori usia 16-30 tahun. Tentu bukan usia yang remeh. Sayangnya kehidupan dunia dengan segala kemudahan dan fasilitasnya menjadikan para pemuda di usia ini terlena.

Lupa dengan tabiat sesungguhnya yang ada pada diri mereka yaitu penuh daya juang dan selalu siap menyambut tantangan dan bukannya larut dengan kesenangan. Apalagi sampai punya slogan nyeleneh ‘ Muda foya-foya, Tua Kaya Raya, Mati Masuk Surga’. Nauzubillah.

Memang wajar, jika setiap manusia yang hidup punya tujuan. Ingin sukses dan bahagia sepanjang masa. Tapi jangan lupa bahwa hal ini tidak bisa diperoleh semudah membalikkan telapak tangan. Butuh proses panjang untuk bisa sampai pada puncak keberhasilan.

Karena itu memahami tentang apa itu kesuksesan, bagaimana cara meraihnya, bagaimana kiat menaklukkan penghalang kesuksesan, serta meneladani jejak orang-orang yang telah dianugerahi kesuksesan dan kemuliaan adalah penting yang harus dilakukan para pemuda.

Sukses Milik Siapa ?

Ada yang mengatakan sukses itu adalah sebuah kebetulan. Iya, keberuntungan yang datang dengan tiba-tiba menghampiri seseorang tanpa ia meminta atau berharap sebelumnya. Tetapi ada juga yang meyakini sukses adalah pemberian. Seperti saat seorang karyawan mendadak mendapat kejutan dari atasan yang mengangkatnya menjadi manager perusahaan.

Bukan hanya itu soal kesuksesan ada banyak orang yang meyakini hal ini sebagai takdir Tuhan. Cukup beralasan, sebab Allah SWT Maha berkehendak. Dia bisa memilih manusia siapapun dan tanpa memandang latar belakang apapun untuk dijadikan sukses. Cukup dengan mengatakan Kun Fayakun. Maka terjadilah apa yang akan terjadi.

Hanya yang paling logis adalah pendapat yang mengatakan bahwa sukses itu adalah pilihan. Sepertinya inilah sebuah analisa yang mendekati kebenaran. Mengapa ?

Karena kesuksesan adalah hasil pertemuan antara kesempatan dan persiapan matang yang secara sengaja dilakukan seseorang yang tidak ingin gagal. Boleh jadi kesempatan itu harus dicari sendiri, atau mungkin hasil pemberian orang lain. Tak jadi soal.

Hal terpenting adalah kesempatan tidak akan dibiarkan berlalu. Sekecil apapun peluang harus segera dieksekusi. Diisi dengan aktivitas tertentu yang dapat mengantarkan pada kesuksesan.

Tapi jangan dikira proses ini mudah. Ingatlah dengan ungkapan ‘Every start is difficult’. ‘First is Hardest’, dan sebagainya. Ini hanya penyemangat agar tak mudah putus asa. Semua calon orang sukses tak perduli seorang pengusaha, penulis, enterpreneur, atau binaragawan/wati pasti memahami hal ini, dsb.

Seperti seorang binaragawan, mengalami ‘muscle dysmorphia’ adalah sebuah resiko perjuangan. Bahkan secara medis kondisi ini dianggap sebagai penyimpangan. Sebab terjadi perubahan secara paksa pada otot melalui perlukaan. Misalnya dengan mengangkat beban berat atau lainnya sehingga jaringan otot terluka dan mengalami sakit.

Namun secara alami luka ini akan menutup seiring dengan munculnya ukuran otot yang lebih besar dan lebih kuat yang siap digunakan untuk menaklukkan lawan. Maka semakin besar otot para binaragawan, semakin menunjukkan bahwa ia telah berkali-kali mengalami sakit dan luka. NO PAIN, NO GAIN begitu slogannya.

Jadi kesuksesan itu tidak datang dengan tiba-tiba. Sukses itu Anda sendiri yang menciptakannya. Maka jika ada orang sukses disekitar anda, sementara anda belum mendapatkannya, tak perlu irihati. Boleh jadi hal ini karena mereka telah banting tulang dalam usahanya, sedangkan anda hanya duduk manis pada zona nyaman.

Maka tumbuhkan dalam diri anda alasan untuk sukses. Ingatlah, Life is not Fair. Bahwa dunia itu tak adil. Karena hanya orang-orang istimewa saja yang akan mereka ingat. Orang-orang sukses dan mulia yang selalu diperhatikan. Sementara orang biasa akan dipandang sebelah mata.

Figur Sukses Mulia

Rasulullah Saw adalah pribadi tanpa cacat. Manusia Terbaik yang dipilihkan Allah SWT sebagai teladan bagi umat manusia. Atas perjuangannya, sukses hidup yang dimiliki tidak hanya untuk diri beliau pribadi tetapi berpengaruh pada teman-teman dekat, keluarga juga lingkungan.

Beliau juga berhasil mencetak generasi pelanjut yang sukses dan mulia seperti Abu bakar, Umar bin Khattab, dan para khalifah kaum muslim lainnya. Mencetak para ahli militer seperti Khalid bin Walid dan Shalahudin Al Ayubi termasuk para interpreneur ulung sekelas Abdurrahman bin auf dan Usman bin Affan.

Rasul Saw juga mampu menjadi penyemangat bagi Mushab bin Umair sosok pemuda yang kaya raya, tampan, perlente, dan selalu menjadi incaran gadis-gadis Mekah di zamannya. Tetapi kehidupan yang glamour itu rela ditinggalkan demi menjadi duta Islam yaitu pembawa risalah dan cahaya Islam di Madinah. Karena perjuangannya itulah Mushab dijadikan Allah SWT sebagai manusia yang sukses mulia yang terkenal di langit dan di bumi.

Maka pilihan sukses dan gagal ada di tangan anda. Semoga Ramadhan membawa berkah kebaikan bagi para pemuda. Menjadi ‘kawah condrodimuko’ tempat untuk menempa diri sehingga bisa menentukan pilihan hidup yang tepat untuk meraih sukses mulia dunia dan akhirat.[]

 

Comment