Akhiri Penderitaan, Palestina Butuh Kekuatan Global

Opini123 Views

 

Penulis: Puput Hariyani, S.Si | Pendidik Generasi

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Perbincangan Palestina kian mendunia. Penyiksaan demi penyiksaan terus dirasakan oleh warga Gaza. Penderitaan ini tak kunjung berakhir. Berbagai serangan brutal penjajah Zionis Israel terus dilancarkan, berbuat di luar batas kemanusiaan. Kecaman dunia seolah dianggap angin lalu, sama sekali tak dihiraukan.

Terbaru, Militer Israel telah menewaskan sedikitnya 29 warga Palestina di seluruh Gaza sejak fajar pada hari Senin 21 April 2025 dengan banyak korban jiwa dalam serangan terhadap kamp-kamp tenda untuk orang-orang terlantar (Aljazeera.com).

Seorang ayah harus menyaksikan istri dan anaknya syahid, seorang istri harus rela kehilangan suami. Jeritan menyayat seorang ibu yang terpaksa kehilangan bayinya. Masih banyak lagi kisah memilukan yang telanjang kita bisa saksikan di berbagai kanal media. Tidakkah hati nurani kita bergetar?

Warga Palestina juga mengalami krisis pangan, mereka mulai memakan daging kura-kura untuk memenuhi kebutuhan protein akibat pengepungan dan genosida yang dilakukan Israel.

Urat malu Israel seolah telah terputus, serangan mereka sungguh tak bisa ditoleransi, kejam dan jauh dari prilaku manusia. Seorang jurnalis juga tak luput dari kekejian serangan mereka. Palestinian Journalist’s Protection Center (PJPC) turut memberi pesan bela sungkawa. Mereka juga menyebut serangan Israel sebagai “kejahatan” terhadap jurnalis dan melanggar hukum internasional sebagaimana ditulis CNNIndonesia.com.

Begitu biadabnya serangan zionis Israel terhadap kaum muslim di Palestina hingga berbilang tahun lamanya. Di lain sisi, miris ketika para pemimpin muslim hanya mencukupkan diri dengan memberikan kecaman. Dimana aksi nyata atas Palestina?

Bahkan hari ini berbagai seruan jihad sebagai solusi konflik Israel-Palestina mulai terdengar.

Allah memerintahkan kita umat muslim untuk memberikan pertolongan pada sesama saudara muslim sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an surah Al Maidah ayat 2. Allah SWT berfirman, “…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.

Dalam sebuah hadist, Rasulullah juga telah mengingatkan kepada kita bahwa umat Islam adalah satu tubuh sehingga harus dna wajib menolong saudaranya.

Hanya saja hari ini umat muslim terjerembab dalam sekat geografis wilayah. Atas nama nasionalisme yang merupakan paham warisan penjajah, kaum muslim tidak segera bersatu untuk menyelamatkan saudaranya.

Dalam sekat nasionalisme, kita diajak untuk berfikir sempit bahwa ini adalah urusan rumah tangga negara lain, jadi tidak usah ikut mengambil peran lebih, maka tidak aneh jika selama ini hany kecaman yang dilakukan.

Selama paham rusak ini tetap dipakai maka tidak akan pernah menghantarkan solusi hakiki. Lantas apa jalan yang harus ditempuh oleh kaum muslim?

Pertama, harus dibangun kesadaran bahwa nasionaslisme nihil solusi, maka kita harus campakkan nasionalisme dan mencari paham yang lebih baik yakni islam.

Kedua, kaum muslimin menyadari bahwa penjajahan Israel atas Palestina tidak cukup dengan berbagai resolusi perdamaian two state atau kecaman, namun hanya bisa dihentikan dengan persatuan umat dalam satu komando politik kepemimpinan global.

Ketiga, umat harus bersatu padu menyeru semua muslim di seluruh dunia dengan seruan yang sama yakni saling tolong menolong untuk mewujudkan persatuan umat dalam membebaskan Palestina dengan khilafah dan jihad.

Oleh karenanya untuk mewujudkan demikian harus ada edukasi bahwa pergerakan umat tidak bisa sendiri, membutuhkan komunitas yang mampu mengarahkan gerak umat dalam mewujudkan satu kepemimpinan umat secara internasional dalam satu komando sebagai solusi nyata atas seluruh persoalan umat di negeri-negeri muslim dan dunia termasuk Palestina. Wallahu’ alam bi ash-showab.[]

Comment