Dewi Istiharoh, AMd.Kom *: Pemuda Muslim, Kau Istimewa

Opini532 Views

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Rasanya tak pernah habis pembahasan tentang pemuda, apalagi pemuda sekarang. Tindak tanduknya beranekaragam. Mulai urusan dengan dirinya sendiri hingga dengan masyarakat dan negara.

Pun pemuda memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki anak-anak dan orang dewasa. Karena pemuda adalah individu yang identik dengan jiwa yang penuh semangat, optimisme, percaya diri, penuh energi, penuh impian dan cita-cita. Pemuda di setiap zaman dan ruang merupakan ujung tombak yang memiliki peran dan andil besar dalam Islam.

Namun, keistimewaan tersebut tak akan ternilai dan terwujud jika hanya sekedar hasrat dan keinginan. Meskipun keistimewaan merupakan jaminan dari Allah SWT. Tentu, jaminan tersebut tidak serta merta tersemat pada diri, harus ada upaya ekstra untuk mewujudkannya. Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan (Arsy-Nya) pada hari yang tidak ada naungan (sama sekali) kecuali naungan-Nya: …Dan seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah (ketaatan) kepada Allah …” (HR. Al Bukhari No. 1357 dan Muslim No. 1031)

Hadits yang agung ini menunjukkan betapa besarnya perhatian Islam terhadap hal-hal yang mendatangkan kebaikan bagi seorang pemuda muslim sekaligus menjelaskan keutamaan besar bagi seorang pemuda yang memiliki sifat yang disebutkan dalam hadits ini.

Syaikh Salim al-Hilali berkata: “(Hadits ini menunjukkan) keutamaan pemuda yang tumbuh dalam ketaatan kepada Allah, sehingga dia selalu menjauhi perbuatan maksiat dan keburukan” (Kitab “Bahjatun naazhiriin” (1/445))

Imam Abul ‘Ula al-Mubarakfuri berkata: “(Dalam hadits ini) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengkhusukan (penyebutan) “seorang pemuda” karena (usia) muda adalah (masa yang) berpotensi besar untuk didominasi oleh nafsu syahwat, disebabkan kuatnya pendorong untuk mengikuti hawa nafsu pada diri seorang pemuda, maka dalam kondisi seperti ini untuk berkomitmen dalam ibadah (ketaatan) kepada Allah (tentu) lebih sulit dan ini menunjukkan kuatnya (nilai) ketakwaan (dalam diri orang tersebut)”.

Oleh karena itu, agar keistimewaan tersebut tersemat pada diri seorang pemuda maka harus senantiasa bertaqwa kepada Allah. Terikat dengan hukum syara’ dalam setiap perbuatan.[]

*Founder Sahabat Qur’anic dan Motivator Remaja

Comment