Elyasa: Penahanan Eggi Sudjana Berpotensi People Power Besar 22 Mei

Berita560 Views
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA  – DPN Dewan Pertimbangan Nasional PPMI yang juga Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) Elyasa, SH., mengatakan penahanan Eggi Sudjana yang dilakukan Polda Metro Jaya justru akan memancing kemarahan rakyat, dan berpotensi memicu people power hebat tanggal 22 Mei 2019.
Pasalnya, ucapan Eggi bukan katagori Makar, hal itu juga pernah terjadi Jelang Pemilihan Presiden 2014, dimana tim pemenangan Jokowi-JK mengingatkan agar aparat negara tak dimanfaatkan untuk merusak demokrasi.
Diakui Ferry Mursyidan Baldan dan Yuddy Chrisnandy dari tim pemenangan Jokowi-JK saat itu, dengan jelas mengatakan, jika ada pihak yang coba-coba berbuat curang dalam Pilpres 9 Juli 2014, maka akan berhadapan dengan kekuatan rakyat (people power).
“Kami berharap semua pihak bisa menahan diri dan tidak memanfaatkan aparat negara untuk merusak demokrasi, “ujar Ferry, Selasa (13/5/2019).
Dikabarkan, sebelumnya Ferry Mursyidan Baldan adalah tim pemenangan Jokowi-JK tahun 2014 dan kini tahun 2019 dirinya di kubu 02 Prabowo-Sandiaga.
Sementara itu, Yuddy mengatakan, sangat naif jika aparat negara tak netral. Menurut dia, kedua pasangan capres sama-sama punya kans untuk dipilih oleh rakyat. Jika lembaga negara tak netral, bisa merusak tatanan demokrasi yang sama-sama telah dibangun.
“Kita tidak ingin people power melawan kecurangan-kecurangan itu,” tegasnya.
Kembali ke Elyasa, dirinya miris dengan konstruksi hukum penegak hukum saat ini. Ia menilai hukum hanya sebagai alat politik demi kekuasaan dan tidak mengindahkan hak demokrasi yang sudah diatur dalam UUD’45.
“Penerapan rusaknya konstruksi hukum sudah terlihat sejak duel pilpers tahun 2014, dari situh opini dimaenkan untuk terus menangkan Jokowi hingga sekarang. Bahkan kami menduga yang melawan kecurangan akan kena pidana, dan itu terbukti. “Ungkap Elyasa melalui komunikasi selular, Selasa (14/5/2019) Pukul 16.30 Wib.
Elyasa juga menyebut bahwa Eggi Sudjana seorang pejuang sejati, “dia panutan kita semua, Eggi itu tokoh panutan aktivis, pengacara berintegrasi dan pejuang sejati untuk kedaulatan rakyat Indonesia. “Ucap nya.
Lebih rinci Elyasa memaparkan bahwa Eggi mengucapkan people power sebagai bentuk penolakan kecurangan pemilu tahun ini. Ia tidak menyinggung pemerintahan yang Sah, tetapi ia selalu mengatakan people power untuk murnikan kejujuran pemilu yang berkeadilan demi martabat bangsa.
Bahkan Eggi juga pernah menyebut bagaimana dengan Moeldoko yang terang-terangan mengatakan ‘PERANG TOTAL‘. Ucapan yang dikatakan Moeldoko itu mengandung arti bunuh-membunuh, perang itu sudah jelas artinya, akan tetapi Moeldoko tidak pernah dipanggil Polisi dan ditahan, ada apa? Ulas Elyasa sepeti yang dikatakan Eggi Sudjana.
“Yaaa beliau sering bicara sama kita-kita soal people power yang konteksnya tolak kecurangan pemilu capres dan cawapres, bukan menyinggung dan permasalahkan pemerintahan yang sah, jadi jangan disalah artikan maknanya. Lagian people power bukan makar, karena rakyat tidak punya senjata, rakyat hanya memiliki semangat agar pemilu ini transparan, terbuka, jujur dan adil, itu yang diucapkan Eggi. “Beber Elyasa.
Siapapun presiden dan wakil presidennya nanti, Eggi berikan apresiasi dan penghormatan tertinggi, asalkan benar pemilu ini tidak diwarnai kecurangan, sambung Elyasa menutup.(op/kt)

Berita Terkait

Baca Juga

Comment