JIMI: GNPF MUI Jangan Tertipu

Berita406 Views
Don Zakiyamani, Ketua Umum Jaringan Intelektual Muda Islam (JIMI)
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Pertemuan GNPF MUI dan Presiden Jokowi walaupun diberitakan silahturahmi lebaran akan tetapi bernuansa politis. JIMI menilai pertemuan itu merupakan upaya Jokowi dalam mempengaruhi para ulama dan Habaib yang hadir agar mendukung pemerintahan Jokowi-JK.
JIMI berharap GNPF MUI tidak tertipu karena upaya yang sama pernah terjadi dimasa yang lalu. Bangsa ini jangan lupa sejarah, ketika Soekarno berjanji akan memberikan syariat Islam kepada Aceh nyatanya tidak dilaksanakan. Ketika itu Soekarno bahkan berlinang air mata untuk meyakinkan ulama Aceh.
Hal sama sekarang sedang dilakukan Jokowi dengan mengatakan ekonomi yang dijalankannya sangat pro-rakyat. Bagaimana mungkin ekonomi pro-rakyat sementara cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai Asing. 
Upaya pembodohan ulama harus dicegah, lihat saja kebohongan tentang rangking ekonomi Indonesia didunia. Bila tidak dikritik ekonom luar negeri tentu kita semua percaya bahwa ekonomi kita memang rangking 3 dunia, padahal tidak demikian.
JIMI menilai upaya tersebut merupakan kejahatan, pembohongan publik bahkan ulama pun akan ditipu rezim. JIMI meminta ulama tetap bersama rakyat dan tidak mau dibodohi rezim berkuasa. JIMI menilai ekonomi kita sangat kapitalis dan liberal, jadi tidak benar bahwa arah ekonomi kita sangat pro-rakyat.
Akibat arah ekonomi kapitalis dan liberal, hutang kita semakin bertambah, aset negara satu demi satu harus dijual. Regulasi ekonomi kita sangat menguntungkan Asing bahkan didalam negeri keturunan cina semakin merajalela dengan korporasi yang mereka miliki.
JIMI menghimbau kepada umat Islam selain melakukan silahturahmi Idul Fitri agar melakukan dakwah kesadaran berbangsa dan bernergara. Negara sudah darurat dan Revolusi harus segera dilaksanakan. No reformasi No rekonsiliasi but Revolusi.[]

Berita Terkait

Baca Juga

Comment