RADARINDONESIANEWS.COM, NIAS – Ketua Umum DPN Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Jend. TNI (Purn) Dr. Moeldoko melantik Drs. Sokhiatulo Laoli, MM sebagai Koordinator Wilayah Sumatera Himpunan Kerukunan Tani Indonesia, bertempat di gedung salak madu, Jumat (31/1) siang.
Usai melantik, Moeldoko menyerahkan bendera HKTI kepada Sokhiatulo Laoli selaku Koordinator Wilayah Sumatera.
Dalam sambutannya Korwil Sumatera HKTI Sokhiatulo Laoli mengucapkan selamat datang kepada mantan Panglima Republik Indonesia.
“Selamat datang kepada Jend. TNI (Purn) Dr. Moeldoko dan tim di Kabupaten Nias. Atas permintaan saya akhirnya Ketua Umum DPN HKTI datang ke Nias untuk melantik saya langsung,” ucapnya mengawali.
“Saya mengucapkan terimakasih atas kepercayaan sebagai Korwil Sumatera HKTI, saya siap berjuang untuk mewujudkan harapan DPN HKTI untuk memajukan pertanian di wilayah Indonesia bagian Barat,” tutur lebih lanjut Sokhiatulo.
Menyinggung terkait pemekaran, Sokhiatulo Laoli yang juga Bupati Nias meminta kepada Kepala Staf Kepresidenan Indonesia untuk memperhatikan Nias dibidang pemekaran.
“Saat ini Kabupaten Nias memiliki cita cita untuk dapat mendirikan Universitas Negeri Nias bahkan kita sudah menyiapkan lahan, namun terhambat dengan adanya Moratorium. Untuk itu saya minta agar hal ini di sampaikan ke pada Presiden agar Nias dapat diprioritaskan,” ungkapnya.
Masih dikesempatan yang sama, usai penyampaian sambutan oleh Korwil Sumatera HKTI, Moeldoko menyampaikan ucapan syukur karena dirinya bisa datang ke Nias.
“Saya sudah lama ingin sekali datang ke Nias, sewaktu saya Panglima TNI belum berkesempatan untuk datang. Namun hari ini saya bersyukur akhirnya saya bisa menginjakkan kaki di Pulau Nias,” tutur Moeldoko.
Dihadapan para hadirin, Ia menjelaskan tujuan dari organisasi HKTI.
“Himpunan Kerukunan Tani Indonesia bergerak untuk memperjuangkan hak politik para petani,” jelasnya.
Ketua Umum DPN HKTI itu meminta para petani untuk bermimpi menjadi kaya.
“Mari kita perbaiki cara bertani kita dengan menggunakan sistem teknologi yang ada. Bibit padi sawah Varietas M – 400 yang kita tanam tadi di Desa Baruzo adalah bibit hasil teknologi terbaru yang dapat menghasilkan 10 ton per 1 hektare sawah untuk itu mari sungguh sungguh bertani dan bermimpilah untuk menjadi petani kaya,” ajaknya membakar semangat.
Selain menanam padi, Moeldoko juga ajak petani Nias untuk menanam bawang, jagung, kedelai, serta buah buahan.
Diakhir arahnya Kepala Staf Kepresidenan Indonesia menyampaikan sosialisasi terkait program kerja Pemerintah Presiden Jokowi.
Reporter : Albert
Comment