MBG Perlu Tapi Kekurangan Guru Juga Tidak Kalah Penting Untuk Diperhatikan

Opini986 Views

 

Penulis: Raihun Anhar | Mahasiswi Pascasarjana UIKA, Bogor

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Masalah pendidikan masih menjadi PR besar di Indonesia termasuk di Kota Bogor. Hal ini diungkapkan oleh Endah Purwanti (Anggota Komisi IV) di mana ia menyoroti LKPJ Wali Kota Bogor 2024 yang menujukkan adanya kekurangan guru Sekolah Dasar sebanyak 1.200 orang,  900 guru di SD dan 300 di SMP – melonjak dari tahun sebelumnya yang hanya sekitar 800 orang saja seperti ditulis radarbogor (21/4/25).

Apa yang terjadi di Kota Bogor ini juga terjadi hampir di seluruh Indonesia. Data Kemendikbud 2024 menunjukkan Indonesia kekurangan 1.312.759 guru. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya: pensiunan, rendahnya minat generasi muda untuk menjadi guru, dan buruknya regulasi pemerintah terkait profesi guru.

Data Kemendikbud 2023 terdapat 75.195 guru pensiun, yang berarti kekurangan 1.242.997 tenaga guru. 2024, guru yang pensiun sebanyak 69.762 orang dan kekurangannya 1.312.759 tenaga guru.

Hal ini harusnya menjadi perhatian besar namun sangat disayangkan perhatian pemerintah hanya fokus dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Apakah ini menjawab masalah pendidikan secara tuntas? Tidak. Siswa memang memerlukan nutrisi tapi pemikiran mereka tidak boleh kosong. Otak mereka membutuhkan asupan pembelajaran yang baik. Tidak boleh terjadi ketidak-seimbangan antara keduanya.

Kemendikbud menjawab kondisi ini dengan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Tujuannya mewujudkan guru yang profesional dan memperbaiki kualitas pendidikan. Tetapi belum berhasil karena kuotanya terbatas.

Pendidikan adalah hak seluruh rakyat. Begitulah isi UU. No. 20 tahun 2003. Negara berkewajiban menjamin seluruh rakyat Indonesia mendapatkan pendidikan yang layak.

Namun faktanya banyak generasi yang putus sekolah bahkan tidak bersekolah dengan latar belakang beragam namun lebih didominasi oleh faktor ekonomi.

Dari data Kemendikdasmen siketahui bahwa jumlah siswa putus sekolah tertinggi berada di jenjang SD sebanyak 38.540, SMP 12.210 siswa, SMA 6.716 siswa dan SMK 9.391 siswa. Alasannya karena biaya atau ekonomi. Inilah akibat buruk kapitalisme. Semua sektor dikapitalisasi termasuk pendidikan.

Islam Solusi Tuntas Pendidikan

Indonesia sudah terlepas dari jajahan Belanda selama 79 tahun. Jika diumpamakan dengan manusia, sudah sangatlah tua, tetapi melihat pendidikannya seperti anak-anak yang belum tahu tujuan hidupnya.

Mengapa demikian? Karena pemerintah kurang fokus mencerdaskan kehidupan anak bangsa sebagaimana amanat UUD 45. Pendidikan yang diselenggarakan masih berorientasi meraup materi sebanyak-banyaknya (kapitalisme).

Berbeda dengan Islam yang tujuannya mencerdaskan dan menyelamatkan manusia. Dari awal perintah Allah adalah belajar dengan kata “iqro”. Banyak perintah Allah untuk belajar dan Allah meninggikan derajat orang yang berilmu.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ ۝١١

Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu, ‘Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,’ maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, ‘Berdirilah kamu,’ maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Mujadallah : 11).

Begitu pentingnya ilmu ini sehingga Allah menyebutnya di banyak ayat. Ayat 1-5 QS. Al Alaq, QS At Taubah ayat 122, QS. Al Anbiya ayat 7, dan lainnya. Selain itu, Islam juga menjamin seluruh rakyat untuk mendapatkan pendidikan berkualitas.

Pada masa Rasulullah SAW sejak pertama diutus menjadi Rasul, Beliau Saw mendakwahkan Islam kepada para sahabat di rumah Arqam di Mekkah. Kemudian Rasulullah hijrah dan membentuk cikal bakal daulah di Madinah. Di sini, yang pertama kali dilakukan Rasul adalah membina kaum muslim di masjid, begitu juga para istri Nabi.

Sepeninggal Rasul, proses ini tetap dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin, seperti yang dilakukan Amirul Mukminin Umar bin Khattab. Umar membangun sekolah (Kuttab) yang berasal dengan belajar Alquran dan Hadits kemudian ilmu-ilmu lainnya.

Metode pengajaran juga memiliki konsep yang jelas hingga guru yang memilih. Umar saat itu mengupah para guru sebesar 15 Dinar/60-an gr emas atau sekitar Rp116.350.000.

Kemudian model pendidikan ini berkembang lebih maju di masa pemerintahan Abasiah.  Sekolah dibangun dengan level masing-masing seperti sekarang. Kuttab untuk tingkat dasar, masjid untuk tingkat menegah, sedangkan atas ada universitas.

Universitas pertama di dunia di bangun oleh seorang muslimah namanya Fatimah Al Fihri. Di masa Abbasiah inilah muncul ilmuwan muslim polimat, yang menguasai banyak cabang ilmu pengetahuan seperti Ibnu Sina (Ahli kedokteran), Abbas Ibnu Firnas (bidang penerbangan), Imam Al Ghazali (Filsafat), Ibnu Hayyan (Kimia), Al Khawarizmi (Matematika), Al Farabi (Sains), Al Jazari (Robotika), Ibnu Haytham (Optik), Maryam Asturlabi (Astronomi), dan lainnya.

Semua jenjang pendidikan difasilitasi negara tanpa biaya. Sehingga tidak ditemukan generasi putus sekolah atau Drop Out (DO). Orang tua terutama para ibu dididik oleh negara agar mampu berperan sebagai madrasah ula.

Di saat Islam kembali menghiasi dunia, maka akan lebih luar biasa lagi dengan lahirnya ilmuwan muslim modern.

Oleh karena itu, untuk menyelesaikan masalah pendidikan, kita butuh konsep dan referensi Islam. Dengan konsep Islam, negara tidak akan mengalami kekurangan guru. Lulusan guru akan bersemangat mengajar jika negara memberi apresiasi profesi guru sejalan dengan apa yang telah dilakukan Umar saat menggaji guru.

Pendidikan dengan konsep Islam telah terbukti melahirkan ilmuwan polimat yang bertakwa. Maka untuk mewujudkan pendidikan melahirkan generasi cerdas dan bertakwa tidak boleh lepas dari sistem Islam yang telah diwariskan Nabi Muhammad Saw.

Allah Swt berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ كَاۤفَّةًۖ وَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu semua ke dalam Islam secara keseluruhan (kāffah), dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia adalah musuh yang nyata bagimu.”. (QS. Al Baqarah 208).[]

Comment