Obsesi Akom Sejalan dengan Gagasan Kelompok Cendikiawan

Berita412 Views
Ade Komarudin, Ketua DPR RI.[Suroto/radarindonesianews.com]
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Ketua DPR RI Ade Komaruddin mengapresiasi
usulan agar DPR RI membangun perpustakaan umum terbesar di Asia Tenggara
di komplek Parlemen Senayan, Jakarta. Bahkan, pimpinan DPR RI akan
menindaklanjuti usulan tersebut dalam rapat pimpinan.
 
“Usulan pembangunan perpustakaan adalah niat baik, sehingga harus
diapresiasi,” kata Ade Komaruddin setelah menerima 11 orang pengusul
yang menamakan diri Kelompok Cendekiawan, di Kompleks Parlemen, Jakarta,
Selasa (22/3/2016).


Akom sapaan politisi Partai Golkar ini menambahkan bahwa usulan
membangun perpustakaan umum berskala tersebar ini bisa saja dimasukkan
dalam usulan pembangunan gedung baru di komplek parlemen, sehingga
usulan anggarannya dapat dimasukkan dalam usulan anggaran pembangunan
gedung baru.


“Jika nantinya DPR RI membangun gedung baru, maka beberapa lantai
dari gedung baru tersebut dapat diperuntukkan untuk perpustakaan
berskala sangat besar,” tambahnya.

Dia juga menegaskan, anggaran
untuk pembangunan dan juga dapat diperuntukkan untuk perpustakaan, pada
prinsipnya anggarannya sudah ada. Apalagi kata Akom, jika UU Tax
Amnesty dapat berjalan baik, maka negara dapat meningkatkan
penerimaannya lebih tinggi.

Ketika disinggung soal anggaran rencana pembangunan gedung baru ini, Akom berjanji
nanti akan dibicarakan antara pimpinan DPR RI, Badan Urusan Rumah Tangga (BURT), serta pimpinan fraksi-fraksi di DPR RI.


Sebelumnya saat menjadi keynote speach di acara Bicara Buku Bersama
Wakil Rakyat yang diselenggaraan Perpustakaan MPR RI, menyampaikan
obsesinya Gedung Parlemen Indonesia memiliki perpustakaan terbesar di
ASEAN, seperti yang dimiliki gedung Kongres Amerika Serikat.


“Terus terang saja, saya bercita-cita kalau dalam tempo sampai tahun
2019, dapat memiliki perpustakaan terbesar se Asia Tenggara yang ada di
Parlemen ini,” ucapnya.


Menurut Ade ketiga perpustakaan MPR, DPR dan DPD semua sepatutnya
menjadi satu, yakni Perpustakaan Parlemen. Namun, tentunya harus
dikelola oleh orang yang berkompeten seperti yang dirinya rasakan dalam
acara bicara buku yang digagas Kepala Perpustakaan MPR RI selama ini.


“Ini adalah sebuah tradisi yang sangat bagus untuk dapat dilanjutkan
oleh DPR dan MPR,” kata bekas Ketua Fraksi Partai Golkar (F-PG) DRI RI
ini lagi.


Akom sapaan politisi Partai Golkar ini menilai, Kepala Perpustakaan
MPR saat ini secara sungguh-sungguh mengenali fungsi perpustakaan masa
kini bagi Parlemen dan khalayak.


“Karena itu kita tidak akan kesulitan mencari pengelola Perpustakaan yang akan disatukan tersebut,” tambahnya. (Makruf/BB)

Berita Terkait

Baca Juga

Comment