Palestina Negeri Para Syuhada (Sebuah Puisi, Karya Meizura Mochtar)

 

 

 

Dunia buta terhadap Palestina

Mereka tak acuh dengan penderitaan rakyat Palestina..

Dunia juga tuli dengan jeritan pilu anak anak yang mati dihantam peluru

Jeritan menyayat luka anak anak kecil tak berdosa kalah oleh suara indah keserakahan dan hawa nafsu..

Jeritan pilu itu tak sampai ke telinga manusia dungu

Dunia bisu…

Pembantaian keji tak bermoral terhadap anak anak, perempuan dan orang tua begitu tampak di depan mata mereka…

Namun bagi mereka seakan sandiwara dan serial drama belaka

Semua itu ..

Tak jua mengetuk hati mereka dan membungkam tanpa kata

Tangan tangan dan kaki mereka terpasung dan terbelenggu oleh kekuatan nafsu angkara murka

Lumpuh langkah bagai batu yang berserak

Bertebaran pecundang di seluruh lekuk tubuh dunia.. terbalut oleh kepentingan perut dan nafsu belaka

Ada yang mengaku saudara, tapi tak berani bersuara…

Mengaku seiman, tapi tergadai kemerdekaan semu..

Muak berpadu malu…

Mengaku dalam satu barisan dan perjuangan, tapi begitu mesra dengan penjajah durjana..

Meski kemerdekaan terjeda bukan berarti semangat perjuangan kami mereda…

Bukan pula karena ALLAH tak redha.

Sejak lama kami adalah insan merdeka!

Namun para penjajah nan serakah bertandang menjarah.

Dengan semboyan ubi bene ubi patria

Mereka tinggal di mana mereka suka  Dari pendatang lalu lupa pulang ..

Lalu menjelma wujud Mereka sebenarnya ..

Mengusir dan menyiksa…

Tak terlintas oleh bocah bocah palestina…tentang masa depan…

Sedikitpun tak mereka hiraukan..

Karena masa masa kecil mereka terampas oleh nafsu buas penjajah

Namun …

Kami tak takut kematian, sebab menjadi SYUHADA adalah pilihan.

Raga kami memang kecil…

Tapi jiwa kami tak kerdil…!

Jasad kami hancur…

Tapi ruh kami tak melacur…!

Biarpun badan tertembus peluru.

Tauhid kami tergenggam utuh.

Biarpun hidup tertawan senjata.

Syahadat kami terbukti nyata

Comment