Saat Model Dan Artis Bicara Pendidikan: Guru Lebih Perhatian Dan Kreatif

Berita581 Views
Julie Sagita dan Raditz Kazama saat berbincang seputar pendidikan.[Gofur/radarindonesianews.com]
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Dunia pendidikan kian menampakkan kebengisan tidak ubahnya preman yang selalu menimbulkan rasa was-was dengan tawuran yang mengakibatkan tewas di antara mereka secara mengenaskan. Di lain sisi, terjadi pula penyimpangan sex yang sangat bertentangan dengan moral bangsa.
 “Penyimpangan sex yang dilakukan guru dengan siswa disebabkan faktor isteri yang kurang perhatian, jutek dan terlalu mendikte suami.” (Raditzt Kazama)
Peristiwa tawuran antara SMK Adi Luhur dan SMK Bunda Kandung yang
terjadi 14 Februari 2017 lalu menambah catatan hitam dunia pendidikan
kita. Tak ayal, ini membuat kekhawatiran banyak pihak termasuk artis dan
model.

Raditz Kazama pemain senetron dan FTV,  dalam kesempatan bincang dengan radarindonesianews.com,  di bilangan Kemang, Sabtu (4/3) mengatakan, terjadinya tawuran dan perilaku amoral pelajar disebabkan oleh anak itu sendiri dan pergaulan. Meskipun orang tua cukup memberi perhatian, kalau siswa tidak memiliki prinsip di dalam dirinya maka pergaulan akan mempengaruhinya.

“Hubungan sex yang terjadi di dunia pendidikan tidak lepas karena pengaruh  teknologi, sex bebas dari budaya barat  yang diikuti pelajar. Ini sangat sulit mencegahnya.” [Julie Sagita]
Sementara itu, di tempat yang sama, Julie Sagita, seorang model dan juga
artis film komedi Sekoteng, mengatakan bahwa faktor utama penyebab
terjadinya tawuran adalah karena kurangnya perhatian pihak orang tua.
Menurut model yang satu ini, peran orang tua tetap menjadi penting
dengan melakukan pendekatan yang lebih intens kepada anak-anaknya.

“Kalau di sekolah, tanggung jawab dilakukan oleh guru tapi selepas sekolah adalah orang tua.” Ujar Julie.

Namun begitu, baik Raditz Kazama dan Julie Sagita, keduanya sepakat dalam persoalan prestasi dan moralitas siswa, guru dituntut lebih kreatif dan perhatian.
Fenomena tawuran dan penyimpangan sex yang terjadi di dunia pendidikan adalah sebuah fakta yang harus diselesaikan dan dicarikan solusi dengan melibatkan orang tua, guru dan kementerian terkait.
Harus ada solusi yang tepat sehingga dunia pendidikan di Indonesia mampu melahirkan generasi dan pemimpin bangsa ke depan.[GF]

Comment