RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Sejumlah santri Pesantren Modern Ummul Quro Al-Islami yang tergabung dalam komunitas elhabsyi (Harakah thalabah Bekasi) menggelar acara tabligh akbar di Aula Yayasan Al kamal, Jati Makmur, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (08/04/2025).
Dalam kesempatan ini, panitia acara Tabligh akbar mengundang dua mubaligh kondang, yaitu Al Habib Sholeh Zein bin Abdullah as Segaf, dan KH Ubaidillah As Shofary,M.Pd yang disambut hangat oleh seluruh jajaran asatidz dan alumni Pesantren Modern Ummul Quro al islami.
Acara ini dimulai pada pukul 20.00 WIB dan dihadiri oleh seluruh santriwan dan santriwati juga para alumni dari daerah Bekasi tentunya.
“Alhamdulillah kami selaku panitia mengucapkan beribu terimakasih kepada habib Sholeh Zein dan KH Ubaidillah Ashofary M.Pd karena sudah dapat berkesempatan hadir di tempat yang mulia ini di aula Al Kamal.” ujar Badru Zaman, ketua acara peringatan maulid Nabi Muhammad Saw.”
Dalam tausiyahnya, KH Ubaidillah As Shofary, M.Pd menjelaskan tentang makna keberkahan ilmu yang didapatkan oleh para santri. Beliau menegaskan kepada para santriawan dan santriawati bahwa ilmu itu didapat dengan belajar, berkah itu didapat dengan berkhidmat dan manfaat ilmu itu didapat dengan ridho seorang guru.
Beliau menambahkan, walaupun memiliki ilmu sedikit dan sekecil apapun, bersyukurlah. Lalu bagaimana cara kita mensyukuri ilmu yang di berikan oleh Allah? Kita aplikasikan atau kita share kepada masyarakat atau kepada murid di sekolah, pengajian dll, itu merupakan salah satu bentuk ungkapan rasa syukur sebagai murid yang dikaruniai ilmu oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
“Acara tabligh akbar ini memang rutin di laksanakan setiap satu tahun sekali – ini adalah bentuk silaturahim para keluarga besar alumni pesantren dan para santri agar keterkaitan dan silaturahmi kepada guru kita tetap terjalin.” ucap ustadz Niam Rahmatullah, M.Pd.
Alhabib sholeh Zein bin Abdullah Asegaf menjelaskan cara agar ilmu berkah dengan mengetahui dan menjaga pola makan, apakah itu halal, atau haram.
Terkait hal itu, kepada istri dan keluarga, kalau hendak makan beliau bertanya, makanan ini darimana? Apakah ibu tahu bagaimana mereka memotong dan memasak makanan ini?” Saking detailnya Al Habib menanyakan hal tersebut karena ia takut jikalau makanan yang ia makan itu haram, tidak suci bahkan sampai bisa menghilangkan berkah kelimuannya.
Acara ini dilanjutkan dengan ziarah makam para wali Allah di Bekasi dan di Jakarta.[]
Comment