Stop Mafia Impor Minyak Tempatkan Orang Sebagai Dirut Pertamina

Berita413 Views
Arief Poyuono.SE, MKom, Ketua Umum FSP BUMN Bersatu.[Dok/radarindonesianews.com]

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Arief Poyuono.SE, MKom, Ketua Umum FSP BUMN Bersatu mengemukakan bahwa perebutan penempatan posisi Dirut Pertamina selalu menjadi hal yang saling tarik ulur antara kepentingan Parpol yang di’back up’ habis oleh para mafia migas maupun elite elit Politik yang selama ini usahanya selalu menjadi benalu di Pertamina atau lintah migas yang meyedot kekayaan negara. Demikian ungkapnya berpandangan pada selasa (14/3) di Jakarta.

“Saat ini muncul lagi issue kalau yang akan ditempatkan sebagai Dirut Pertamina adalah Dirut Krakatau Steel yang masih aktif. Tentu saja ini akan jadi blunder lagi karena philosophy jenis bisnis yang dipimpin Dirut PT KS dengan jenis bisnis Pertamina itu beda sekali,” paparnya mengkritisi.

Bahkan, lebih lanjut sambung Arief Poyuono SE, MKom menyampaikan bahwasanya sebagai info A1 dari orang yang paling dekat dan paling bisa dipercaya oleh Presiden Joko Widodo selama ini yang tinggal di Solo. Sempat terlintas mengulas kalau sebenarnya dirinya telah memperoleh informasi kalau Pak Joko Widodo itu menginginkan Pertamina dipimpin oleh orang yang berasal dari Legacy Pertamina sendiri yang memiliki prestasi tinggi dalam memanajemeni Pertamina disaat pasar minyak dan gas mengalami krisis dengan banyaknya perusahaan minyak dunia yang tutup dan mengarah pada chapter eleven ( bangkrut ).”Soalnya, justru bila Pertamina ditangani orang tersebut berhasil menghasilkan laba dan melakukan efisiensi yang tinggi,” tukasnya lagi.

“Harapannya agar orang tersebut yang berasal dari Legacy Pertamina mampu memberantas praktek mafia impor minyak yang banyak merugikan negara,” urainya kembali.

Lalu selanjutnya menurutnya pula bahwa Presiden Joko Widodo juga berharap supaya program transformasi di Pertamina bisa selesai dengan baik.”Menurut info yang saya dapat orang yang akan ditempatkan pak Joko Widodo di Pertamina sangat independen dan tidak punya kepentingan dengan parpol dan elit elit Politik Serta mafia impor minyak,” paparnya.

“Nah pilihan pak Joko Widodo sudah ditangan orang Bu Menteri BUMN,” ungkap Arief.

Oleh karena itulah, Arief mengemukakan kalau FSP BUMN Bersatu dalam hal ini meminta pihak parpol dan elit Politik yang dibeking mafia migas serta ‘papa minta saham’ Freeport tolong jangan bermanuver dan memaksakan kehendak yang bisa nanti ditolak karyawan Pertamina dengan aksi mogok nasional.”Biarkan Kementerian BUMN yang diberi tugas mensupervisi Pertamina dan mencari orang yang pantas memilih Dirut Pertamina yang professional yang nantinya disampaikan ke Presiden Jokowi,” tandasnya.

Berita Terkait

Baca Juga

Comment