RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA– Sudah satu bulan berlalu dalam pesta demokrasi pilpres 2024, namun semangat Surya Paloh untuk mendukung Anies-Muhaimin semakin meredup. Dalam panggung politik, pasangan nomor 1 ini terus terpinggirkan oleh lembaga survei kredibel. Hasilnya? Selalu di bawah pesaing-pesaingnya.
Demikian dikatakan Ridwan dalam keterangan tertulisnya yang dikirim ke redaksi, Sabtu (30/12/203).
Surya Paloh, lanjut Ketua Umum Gema Puan ini, yang sebelumnya dianggap memiliki “kejayaan politik” dengan intuisi kuat dalam mengusung calon yang akhirnya menang, kini terlihat kacau. Keberhasilannya membawa SBY dan Jokowi meraih kemenangan hanya menjadi kenangan, karena kali ini, tidak dengan Anies-Muhaimin.
Tahun 2024, tambah Ketua Umum Gema Puan ini seolah menjadi lukisan tragedi kegagalan bagi Surya Paloh. Semakin jelas tanda-tanda kekalahan, semakin terdengar gemuruh kekecewaan. Keberanian dan semangat Surya Paloh yang dulu begitu menggebu-gebu, kini tenggelam dalam bayang-bayang penyesalan.
“Apa yang terjadi dengan Surya Paloh? Kekecewaan dan penyesalan seperti badai yang menggoyahkan fondasi keputusannya dalam mengusung Anies-Muhaimin. Ada alasan kuat mengapa kekecewaan ini begitu nyata.” Tanya Ridwan.
Berikut beberapa poin dan alasan yang dikemukakan Ridwan:
1. Survei tanpa ampun menempatkan Anies-Muhaimin sebagai nomor buncit.
2. Blunder demi blunder yang dilakukan pasangan ini, merusak peluang mereka dan menjadi bahan cemoohan.
3. Masyarakat ragu dan enggan memberikan dukungan.
Bahkan tambah Ridwan, di arena kampanye, caleg-caleg dari partai yang mendukung Anies-Muhaimin seakan bersembunyi. Spanduk dan baliho minim penampilan mereka, seolah-olah pasangan nomor 1 ini menjadi beban yang sulit dipikul.
Tahun 2024, lanjutnya lagi, sebuah capaian baru dalam catatan kegagalan Surya Paloh. Tidak seperti masa lalu yang selalu membawa kemenangan dengan SBY dan Jokowi. Penyesalan mengintai setiap langkah, terutama saat melihat survei kredibel yang tanpa ampun menunjukkan ketidakunggulan Anies-Muhaimin.
“Guncangan kekecewaan Surya Paloh menjadi sorotan utama dalam pesta demokrasi ini. Sebuah babak baru yang mungkin menjadi pelajaran berharga bagi sang pemimpin yang sedang bergelut dengan bayang-bayang kegagalan politik.” Imbuh Ridwan.[]
Comment