Tekan Angka Pengangguran BLK Kota Magelang Adakan Pelatihan

Berita424 Views
Saat pelatihan bengkel di BLK Kota Magelang.[Agung/radarindonesianews.com]
RADARINDONESIANEWS.COM – MAGELANG, Pemerintah Kota [Pemkot] Magelang, Jawa Tengah, terus melakukan upaya untuk menekan pengangguran di wilayah ini. Salah satunya adalah dengan membuka pelatihan peningkatan keahlian di berbagai bidang bagi warga di Balai Latihan Kerja [BLK] dibawah naungan Dinas Tenaga Kerja [Disnaker] Kota Magelang.
“Penganggur atau pencari kerja rata-rata karena skill-nya lemah, kompetensi rendah, dan mentalnya tidak terdidik di lingkungannya. Sehingga menjadi kelemahan. Nah, kelemahan-kelemahan itu menjadi tugas kami untuk dilakukan pelatihan,” jelas Kepala Disnaker Kota Magelang, Gunadi Wirawan, Rabu [6/3]
Setiap tahun BLK membuka 6 jurusan pelatihan yakni menjahit, otomotif, tata boga, tata rias, komputer, dan bahasa asing. Pelatihan ini terbuka untuk masyarakat, khususnya usia produktif, sesuai dengan minat dan keahlian masing-masing.
“Di BLK, setiap tahun kami punya anggaran dari APBD dan APBN untuk mengadakan pelatihan. Setiap paket jurusan fokus untuk 16 orang peserta. Pada jurusan tertentu akan sampai pada uji kompetensi, peserta akan dapat sertifikat BNSP [Badan Nasional Sertifikasi Profesi] terampil yang bisa digunakan pencari kerja,” papar Gunadi.
Ia mencontohkan, peserta yang telah mengikuti uji kompetensi dan mengantongi sertifikat terampil BNSP maka akan mudah diterima bekerja di berbagai perusahaan otomotif nasional seperti AHAS. Keahlian mereka dipastikan tidak diragukan lagi.
“Ini sesuai dengan slogan Kota Magelang sebagai Kota Jasa. Peluang atau pasar tenaga kerja terbuka luas bagi masyarakat untuk membuka jasa seperti perbengkelan, tata rias, tata boga. Kami utamakan peningkatan kompetensi,” kata dia.
Untuk diketahui, berdasarkan rilis yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik [BPS] per 5 November 2018 lalu, angka Tingkat Pengangguran Terbuka [TPT]di Kota Magelang tahun 2018 menurun dari sebelumnya 6,88 persen di tahun 2017 menjadi 4,88 di tahun 2018. 
“Angka ini merupakan angka penurunan tertinggi di Jawa Tengah,” katanya.
Sedangkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja [TPAK] Kota Magelang meningkat dari 65,32 persen di tahun 2017 menjadi 68,64 persen di tahun 2018. Dihitung berdasarkan rumus jumlah angkatan kerja dibagi jumlah penduduk usai kerja dikalikan 100 persen.
Salah satu peserta pelatihan, Ahmad Rifki [22], ketika ditemui awak media Radar Indonesia News,yang saat ini sedang belajar tentang otomotif, mengakui pelatihan yang diperoleh di BLK sangat bermanfaat untuk meningkatkan kapasitasnya di dunia otomotif.
“Saya sudah 2 minggu ikut pelatihan di sini, diberi ilmu teori tentang otomotif sampai praktek langsung. Saya memang senang dunia otomotif jadi merasa perlu terus latihan, pengen bisa,” ungkap Rifki.
Alumni SMK dr Soetomo Temanggung Jurusan Otomotif itu mengatakan jika sebelumnya ia pernah membuka bengkel di rumahnya, kemudian bekerja di sebuah dealer sepeda motor di Temanggung. Setelah pelatihan ini ia juga ingin membuka usaha bengkel kembali.[Agung Libas]

Comment