Aspal Cair Mengganggu Dan Ancam Kesalamatan Warga

Berita466 Views
Photo: Aspal Cair.[Yahya/radarindonesianews]



RADARINDONESIANEWS.COM,SEKADAU-Warga
yang melintasi kawasan Sekadau mengeluhkan dengan pekejaaan di satu
diantara ruas jalan di kawasan terminal Lawang Kuwari tepatnya di Jl.
Mawar desa Sungai Ringin kecamatan Sekadau Hilir. Menurut warga,
pengerjaan perbaikan jalan tersebut sudah sekitar satu bulan, akan
tetapi tak kunjung selesai.


Dari pantauan Radar, memang beberapa ruas jalan di kawasan
terminal Lawang Kuwari sedang dalam pengerjaan, dan beberapa diantaranya
sudah ada yang selasai. Akan tetapi, pada pengerjaan di Jl Mawar hinga
saat ini belum juga selesai pengerjaan.


Yang menjadi keluhan warga adalah, lamanya pengerjaan dan
juga tidak tegasnya para pekerja dalam menutup ruas jalan saat sedang
melakukan perkejaan jalan, yang mengganggu para pengguna jalan. Seperti
pada saat pemberian aspal cair, ruas jalan tidak ditutup sepenuhnya,
sehingga kendaraan masih saja melewati ruas jalan yang sedang dalam
pengerjaan.


“Sudah dua kali disiram aspal cair, bulan lalu sekali, nah
kemarin (Jumat) sekali. Kan kasian yang lewat terkena aspal cair bisa
lengket di ban,” ujar Zainuddin diantara warga Sekadau kepada Radar ,
pada Sabtu (5/12). Menurut Udin, tidak hanya para pengguna jalan yang
terganggu, tapi mereka para pekrja juga pasti tergangu dengan para
pengendara yang masih bisa melintasi jalan tersebut.


“Kalau memang lagi dalam pekerjaan, seharusnya jalannya
ditutup penuh jadi tidak ada orang yang lewat, mereka pun dapat bekerja
dengan baik jadi tidak ada yang dirugikan. Kalau begini terus kapan
selesainya itu jalan,” keluhnya.


Ia juga mengatakan, para pekerja seharunya bekerja dengan
baik sehingga pekerjaan bisa selesai dengan cepat. Wajar saja warga
menilai pengerjaan jalan tersebut lamban dan mubazir. “Dulu sudah pernah
sekali disiram aspal cair, dan kemudian diberi tanda-tanda dengan cat
putih di jalan. Kemarin saya lihat disiram lagi aspal cairnya, kemudian
diberi tanda dengan cat putih lagi. Setelah itu sudah, belum ada aspal
keras sampai saat ini, lah kapan selesainya kalau gitu,” ungkapnya.


Mus,pengguna jalan lainnya juga mengeluhkan hal yang sama.
Ia yang sehari-hari melintasi jalan sangat menyayangkan pekrjaan jalan
yang dianggapnya hanya berulang-ulang tapi tidak kunjung selesai.
Sehingga mengganggu para pengguna jalan.


“Itu dilakukan berulang-ulang, kalau gitu sih kapan
selesainya. Seharusnya mereka kan memprioritaskan dahulu, untuk apa
dilama-lama kan. Kalau jalannya cepat selesai kan, kita juga yang
senang,” katanya.


Selain itu, Mus menilai jalan yang sedang dikerjakan tapi
tidak ditutup sepenuhnya sehingga masih bisa dilalui para penegendara
juga akan sia-sia. Ia mengatakan, para pengendara yang melintasi jalan
tersebut, tidak hanya para pengendara roda dua, akan tetapi roda empat,
hingga kendaraan roda empat juga melintasi jalan tersebut.


“Jadi menurut saya percuma saja pekerjaan jalan kalau hanya
berulang-ulang. Itu truk juga lewat jalan itu saat lagi dalam
pekerjaan, kapan bisa selesai itu jalan,” cetusnya.[Ya]

Comment