Asri Mulya: Meraih Sholat Khusyu

Opini903 Views

RADARINDONESIAMEWS.COM, JAKARTA – Maka celakalah orang-orang yang sholat (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap sholatnya (Qs.Maun:4-5). Dari kutipan firman Allah SWT menjelaskan bagi seseorang yang sholat, namun ia lalai terhadap sholatnya.

Hal tersebut memberikan gambaran bahwa orang yang sholat saja masih bisa celaka bila lalai, apalagi jika seseorang yang tidak sholat sama sekali. Karena banyak diantara kita yang masih menyepelekan sholat, padahal sholat itu adalah perkara yang pertama kali dihisab Allah pada hari kiamat.

Bentuk lalai memang beranekaragam yaitu apabila seseorang dikatakan meninggalkan sholat, bila sama sekali tidak sholat. Ada juga dikatakan lalai bila seseorang selalu mengakhirkan sholat hingga keluar waktu, atau seseorang masih sholatnya bolong-bolong. Jenis lalai karena sholat lagi adalah tidak khusyu, yang disebabkan karena tidak tuma’ninah (tenang sejenak setelah semua anggota berada pada posisi sempurna saat melakukan gerakan sholat), hingga sholatnya bisa dikatakan batal karena tidak sah, karena tidak mengikuti rukun sholat. Ini tidak dipungkiri diantara kita masih ada yang lalai dalam sholat.

Bagaimana agar kita tidak lalai dalam sholat?. Kita terlebih dulu harus mengetahui makna sholat agar bisa tercapai sholat yang khusyu. Sholat menurut etimologi adalah doa. Sedangkan menurut istilah sholat adalah ucapan dan perbuatan yang dimulai dari takbir dan diakhiri dengan salam.

Sedangkan pengertian khusyu sendiri berasal dari kata ad-dzull (tunduk),as-sukuun (tenang), al-inkhifaa (merendah) dan khauf (takut) dalam kesadaran. Khusyu menurut Muhammad Shalih Al Munjid ketenangan, kerendahan diri yang membawa kepada rasa takut kepada Allah dan keadaan selalu diawasi oleh Allah.

Dari arti tersebut bisa diartikan sholat khusyu adalah ucapan dan perbuatan yang dimulai dari takbir dan diakhiri dengan salam dengan ketenangan, kerendahan diri dengan penuh kesadaran hingga membawa rasa takut kepada Allah dan selalu diawasi oleh Allah. Dengan melakukannya sungguh-sungguh penuh kesadaran menyatu dari gerakan badannya, lisan dan hatinya yang disertai tuma’ninah menghadirkan Allah dalam dirinya.

Bila seseorang tidak mampu melakukan sholat dengan khusyu, dia bisa dikatakan sebagai pencuri. Mengapa?, karena dia melakukan sholatnya terburu-buru tidak ada ketenangan sehingga tidak tu’maninah saat ruku’ dan sujudnya.

Di riwayatkan oleh Ahmad : “Sejelek-jeleknya pencuri adalah orang yang mencuri sholatnya. Mereka bertanya, ” Wahai Rasulullah bagaimana seseorang mencuri sholatnya?” Rasulullah menjawab : ” Dia tidak menyempurnakan ruku’ dan sujudnya (tidak menegakkan tulang punggung ketika ruku’ dan sujud)”.

Adapun kriteria seseorang melakukan sholat dengan khusyu adalah:
a. Menundukkan kepala dan mengarahkan pandangan ke tempat sujud hingga khusyu.
b. Memiliki ketenangan, ketulusan dan pengagungan saat melakukan sholat.
c. Melakukan sholat dengan tuma’ninah.

Bagaimana cara agar kita bisa melakukan sholat secara khusyu? Berikut cara-caranya:

Pertama. Memperbaiki wudhu. Wudhu adalah salah satu syarat sahnya sholat, maka perbaiki cara berwudhu sesuai aturan yaitu berurut dan tertib.

Kedua. Berdoa minta perlindungan. Dalam riwayat Rasulullah juga melakukan berdoa agar terhindar dari hati yang tidak khusyu. “Ya Allah aku berlindung kepadamu dari hati yang tidak khusyu ( HR. Tarmidzi).”

Ketiga. Tanamkan keyakinan dengan mengingat mati. Ada baiknya kita merasa bahwa sholat yang akan dilakukan adalah sholat yang terakhir. “Apabila engkau sholat, maka sholatlah seperti hendak berpisah (HR. Ahmad).”

Keempat. Hadirkan Allah dalam sholat. Ketika akan memulai sholat dengan penuh kesadaran ada baiknya kita menghadirkan Allah dalam sholat, merasakan langsung bahwa Allah benar-benar ada mengawasi kita, seolah kita sedang berdialog langsung dengan Allah, seolah saat ruku’ Allah menopang badan kita, seolah Allah membelai kepala saat sujud, dan saat duduk atahiyat Allah duduk tegak berhadapan dengan kita.

Kelima.Memahami makna bacaan setiap gerakan sholat. Dengan memahami makna bacaan setiap gerakan sholat otomatis pikiran dan hati kita fokus dan berkonsentrasi.

Sehingga sholat khusyu insyaAllah akan tercapai. Salah satu hal yang paling penting dalam sholat adalah saat membaca Al-fatiha. Karena saat membaca Al-fatiha kita sedang berdialog dengan Allah.

Di riwayatkan oleh Abu Hurairah, Nabi Saw bersabda: “Allah mengatakan Aku membagi sholat untuk-Ku dan hamba-Ku dalam dua bagian. Untuk hamba-Ku apa yang dia minta.

Apabila hamba-Ku membaca, “Alhamdulillahi rabbil ‘alamin.”
Allah Ta’ala berfirman, “Hamba-Ku memuji-Ku.”

Apabila hamba-Ku membaca, “Ar-rahmanir Rahiim.”

Allah Ta’ala berfirman, “Hamba-Ku mengulangi pujian untuk-Ku.”
Apabila hamba-Ku membaca, “Maaliki yaumid diin.”

Apabila hamba-Ku membaca, “Hamba-Ku mengagungkan-Ku.” Dalam riwayat lain, Allah berfirman, “Hamba-Ku telah menyerahkan urusannya kepada-Ku.”
Apabila hamba-Ku membaca, “Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’in.”

Allah Ta’ala berfirman, “Ini antara diri-Ku dan hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku sesuai apa yang dia minta.”

Apabila hamba-Ku membaca, “Ihdinas-Shirathal mustaqiim….dst. sampai akhir surat.”

Allah Ta’ala berfirman, “Ini milik hamba-Ku dan untuk hamba-Ku sesuai yang dia minta.”
(HR. Ahmad 7291, Muslim 395 dan yang lainnya)

6. Luruskan shaf sholat
Bila sholat berjamaah agar khusyu sebaiknya sebelum sholat, kita membenarkan shaf agar lurus sehingga tidak ada celah bagi syetan masuk ke dalam shaf, hingga tidak bisa mengganggu kekhusyuan sholat dan sholat dapat sempurna dilakukan.

Dari Anas bin Malik, dia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Luruskan shaf-shaf  kamu, sesungguhnya kelurusan shaf itu termasuk kesempurnaan shalat” (HR. Muslim, no. 433; Ibnu Majah Dishahihkan oleh al-Albani).

Dengan demikian apabila seseorang telah mampu melakukan sholat dengan khusyu, maka ia termasuk orang yang beruntung dan mendapatkan surga Firdaus.

Dijelaskan pada surat al-mu’minun 1-2 dan 11. Semoga kita semua dapat memperbaiki dengan mengetahui tatacara cara sholat, mengetahui rukun dan syarat sah sholat hingga dapat melakukan sholat yang khusyu. Karena sholat termasuk tiang agama.[]

Comment