Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya.[Tengah] |
RADAR INDONESIA NEWS.COM, LEBAK – Pembangunan stasiun KA dinilai tepat, karena hal ini akan mendorong peningkatan ekonomi masyarakat. Disampaikan Bupati
Lebak, Iti Octavia Jayabaya saat mendampingi Direktorat Jenderal
Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Hermanto Dwiatmoko meresmikan Stasiun
Kebayoran, Stasiun Parung Panjang, Stasiun Maja, juga meresmikan
pengoperasian Jalur Ganda dan Eletrifikasi lintas Parungpanjang – Maja. Di
Stasiun Maja, Lebak, pada Rabu (11/5/2016).
Lebak, Iti Octavia Jayabaya saat mendampingi Direktorat Jenderal
Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Hermanto Dwiatmoko meresmikan Stasiun
Kebayoran, Stasiun Parung Panjang, Stasiun Maja, juga meresmikan
pengoperasian Jalur Ganda dan Eletrifikasi lintas Parungpanjang – Maja. Di
Stasiun Maja, Lebak, pada Rabu (11/5/2016).
Dalam kesempatan tersebut Iti mengharapkan agar PT. KAI memberikan fasilitas
berupa harga khusus bagi pelajar yang menggunakan kereta api, mengingat di Lebak
banyak pelajar yang pulang pergi menggunakan kereta api setiap harinya.
Selain itu Bupati Lebak Iti
Octavia berharap agar pembangunan jalur Doble Track Maja Rangkasbitung
sepanjang 17 Kilo Meter dapat segera terselesaikan pada tahun ini.
Octavia berharap agar pembangunan jalur Doble Track Maja Rangkasbitung
sepanjang 17 Kilo Meter dapat segera terselesaikan pada tahun ini.
“Saya berharap tahun ini
pembangunan doble track maja-rangkasbitung dapat segera terselesaikan, sehingga
akses roda transportasi Kerera Api yang paling digemari masyarakat ini dapat
segera beroprasi, hingga ke Rangkasbitung,” kata nya.
pembangunan doble track maja-rangkasbitung dapat segera terselesaikan, sehingga
akses roda transportasi Kerera Api yang paling digemari masyarakat ini dapat
segera beroprasi, hingga ke Rangkasbitung,” kata nya.
“Dengan dibangunnya tiga
stasiun baru pada lintas Tanah Abang – Maja diharapkan dapat meningkatkan minat
masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di pinggir Jakarta untuk beralih
menggunakan transportasi massal berbasis rel yaitu kereta api untuk mobilitas
baik dari daerah asal (yang berada di pinggir Jakarta) menuju Jakarta begitupun
sebaliknya,” jelas iti.
stasiun baru pada lintas Tanah Abang – Maja diharapkan dapat meningkatkan minat
masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di pinggir Jakarta untuk beralih
menggunakan transportasi massal berbasis rel yaitu kereta api untuk mobilitas
baik dari daerah asal (yang berada di pinggir Jakarta) menuju Jakarta begitupun
sebaliknya,” jelas iti.
Sementara Hermanto menjelaskan
total pembiayaan untuk pembangunan ke-3 stasiun tersebut berasal dari APBN
sebesar Rp112 miliar dengan kontrak tahun jamak (multiyears).
total pembiayaan untuk pembangunan ke-3 stasiun tersebut berasal dari APBN
sebesar Rp112 miliar dengan kontrak tahun jamak (multiyears).
Dia merinci, lingkup pekerjaan
Stasiun Maja yang terletak di KM 62+548 antara Stasiun Tigaraksa – Stasiun
Rangkasbitung, meliputi pembangunan gedung stasiun yang memanjang ke arah Utara
dan Selatan dengan tinggi 15,2 meter dan dibangun dua lantai seluas 570 meter
persegi dengan panjang 19 meter serta lebar 30 meter.
Stasiun Maja yang terletak di KM 62+548 antara Stasiun Tigaraksa – Stasiun
Rangkasbitung, meliputi pembangunan gedung stasiun yang memanjang ke arah Utara
dan Selatan dengan tinggi 15,2 meter dan dibangun dua lantai seluas 570 meter
persegi dengan panjang 19 meter serta lebar 30 meter.
Selain itu, stasiun maja juga
dapat menampung penumpang hingga 1.113 orang, pembangunan dua peron tinggi
(satu meter dari elevasi rel) dengan luas peron 2.400 meter persegi yang dapat
menampung penumpang 4.687 orang, sterilisasi dengan pemagaran ornamen,
pembangunan fasilitas untuk penumpang (lift, escalator, ruang menyusui, ruang
kesehatan, musholla, toilet) serta pekerjaaan mekanikal-eletrikal dengan daya
listrik 3.000 VA.
dapat menampung penumpang hingga 1.113 orang, pembangunan dua peron tinggi
(satu meter dari elevasi rel) dengan luas peron 2.400 meter persegi yang dapat
menampung penumpang 4.687 orang, sterilisasi dengan pemagaran ornamen,
pembangunan fasilitas untuk penumpang (lift, escalator, ruang menyusui, ruang
kesehatan, musholla, toilet) serta pekerjaaan mekanikal-eletrikal dengan daya
listrik 3.000 VA.
“Pembangunan jalur ganda
elektrifikasi Parungpanjang -Maja ini dilaksanakan dalam empat tahun, untuk
anggaran mulai tahun 2012 sampai 2015, dengan menggunakan dana APBN sebesar
Rp590 miliar,” katanya. (HD)
elektrifikasi Parungpanjang -Maja ini dilaksanakan dalam empat tahun, untuk
anggaran mulai tahun 2012 sampai 2015, dengan menggunakan dana APBN sebesar
Rp590 miliar,” katanya. (HD)
Comment