![]() |
Pondok Pesantren Terpadu (PMT) Prof. Dr. Hamka saat wisata menjalin ukhuwah. [Yusrina Sri/radarindonesianews.com] |
RADARINDONESIANEWS.COM, PADANG PARIAMAN—Dalam rangka seperempat abad Pondok Pesantren Terpadu (PMT) Prof. Dr. Hamka, seluruh ustaz/ustazah, guru, karyawan/karyawati, beserta santri dan santriwati gelar kegiatan wisata ke Lembah Harau, Kab. Lima Puluh Kota dan dilanjutkan ke Kota Bukittinggi, Kamis (6/10).
“Sudah cukup lama pesantren ini berdiri, hal yang patut rasanya bila seluruh keluarga besar pesantren berwisata bersama demi memupuk rasa ukhuwah islamiah, sebagai bentuk peringatan seperempat abad usia pesantren,” terang Ustadz Najimuddin, pimpinan pesantren.
Tur ini lanjut Najmuddin diharapkan dapat menghilangkan kejenuhan para santri dan santriwati dengan berbagai kegiatan yang padat siang maupun malam.
“Sembilan bus pariwisata kita sediakan untuk para santri dan santriwati didampingi pendamping yang sudah ditentukan. Kita juga bekerja sama dengan pihak Kapolsek Batang Anai. Satu unit mobil kepolisian diutus untuk mengawal selama perjalanan,” tambahnya.
Di lokasi wisata Lembah Harau, para santri dan santriwati dipandu para pembina pramuka untuk mengikuti berbagai kegiatan guna melatih mental dan kekompakan mereka. Selain itu, mereka juga dapat menguji nyali melalui flying fox yang tersedia. Tak hanya itu, mereka juga dibolehkan mandi di bawah air terjun dari tebing bebatuan tinggi – eksotik dikelilingi pemandangan yang asri dan menyejukkan mata.
“Selesai kegiatan pramuka, kita bertolak ke objek wisata Jam Gadang. Salat Magrib dan makan malam di sana. Selepas itu, kegiatan bebas. Namun para santri dan santriwati tetap di bawah pengawasan para pendamping.” Demikian instruksi Ustaz Indra Saputra, ketua panitia.
Pukul empat, sekitar tiga ratus peserta meninggalkan objek wisata Lembah Harau dan tiba di Bukittinggi menjelang magrib. Ukhuwah kian terasa erat saat seluruh rombongan makan malam bersama di bawah Jam Gadang dengan membentuk lingkaran, menyantap hidangan di bawah kerlap-kerlip lampu taman dan aneka ragam hiburan dan pedagang.
Tak berselang lama, pukul delapan lewat, rombongan beranjak meninggalkan kota Bukittinggi menuju Padang Pariaman. “Meski Lembah Harau gersang karena kemarau, meski hujan-hujanan saat berada di Pasar Atas Bukittinggi, bahkan juga saat sampai di pesantren, meski kelelahan, namun kita semua menikmatinya. Semoga ukhuwah kian erat,” ujar Ustazah Hasna Desi Arepa, ketua asrama putri sekaligus salah satu pendamping bus kontingen putri.(Yusrina Sri)
Comment