|
Center, New York City pada 9 September 2001 lalu membuat umat Islam
terpojok. Banyak pihak menuding militan Islam sebagai pelaku teror.
Akibatnya,
umat Islam di berbagai negara, terutama Amerika Serikat menjadi
tersisihkan dan ditakuti oleh banyak orang. Namun, lain halnya dengan
Deborah Frazier. Ia justru tidak takut dan jatuh cinta dengan Islam.
“Saya mengucapkan kalimat syahadat setelah peristiwa 9/11,” kata Deborah seperti dilansir muslimconverts.com.
Seperti
orang Amerika pada umumnya, awalnya ia mengaggap Islam sebagai
musuhnya. Untuk mengenal musuhnya, Deborah pun mencoba memahami Islam.
Dari situ, Deborah akhirnya mengetahui bahwa Islam tidak seperti yang
digambarkan selama ini.
Sebelum mengenal Islam, Deborah merasakan
kekosongan di dalam jiwanya. Ia bahkan menghabiskan satu tahun
mempelajari Yahudi untuk mengisi kekosongan hatinya tersebut. “Tetapi
saya tidak mendapat jawaban hingga akhirnya sampailah saya kepada
Islam,” kata Deborah.
Deborah merasa beruntung karena
keputusannya menjadi seorang mualaf didukung oleh keluarganya. Dia
bahkan tidak merasa terisolasi berada di tengah keluarganya yang berbeda
agama.
mengaku ia sempat mengalami kesulitan beradaptasi dengan membawa
identitas barunya sebagai Muslim. Namun, ia percaya Allah SWT tidak akan
memberikan cobaan apabila ia tidak sanggup melewatinya.[rol]
Comment