Bulan Rajab, Istimewa dan Mulia

Opini496 Views

 

 

Oleh : Yuri Ayu Lestari, S.Pd, Guru Bahasa Inggris SDIT Khairul Ikhwan, Paseh

__________

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Bulan yang mulia salah satunya adalah bulan Rajab dikatakan sebagai bulan yang mulia karena bulan tersebut masuk dalam kategori bulan-bulan haram Alya sebulan yang dimuliakan oleh Allah subhanahu

Allah berfirman:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ

Artinya: “Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram.” (QS At-Taubah:36).

Pada ayat di atas Allah SWT telah melarang kita untuk berbuat zalim kepada diri sendiri pada bulan yang istimewa tersebut yaitu bulan Rajab ini. Zalim kepada diri sendiri saja tidak diperbolehkan kan Apalagi zalim kepada orang lain. Imam al-baihaqi menyatakan bahwa Allah telah menjadikan dosa yang dilakukan pada bulan haram tersebut termasuk pada bulan Rajab ini lebih besar.

Begitu pula jika kita melakukan amal shaleh maka pahalanya akan lebih besar. Intinya di antara kemuliaan bulan-bulan Haram (Suci) termasuk bulan Rajab adalah dosa atau pahala yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan.

Apa saja peristiwa penting di bulan Rajab?

Ada banyak peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dalam bulan Rajab atas izin Allah. Seperti peristiwa hijrah kaum muslim yang pertama ke Habasyah saat tahun ke-5 kenabian. Ada juga peristiwa Isra Mi’raj Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pada tahun ke 10 kenabian yang mana tidak hanya menerima perintah kewajiban shalat.

Rasulullah pun dikukuhkan sebagai pemimpin bagi seluruh umat manusia. Selain itu ada momen pertemuan pertama kali Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam dengan kaum Anshar yang mempunyai kemuliaan dan dari situ Negara Islam pertama tegak di Madinah.

Sejak tegaknya sistem Islam tersebut maka seluruh hukum syariah pun bisa diterapkan secara total. Ada pula peristiwa yang istimewa di bulan Rajab yaitu perpindahan kiblat kaum muslim dari Masjidil Aqsa ke Masjidil Haram.

Belum lagi pada tahun 9 Hijriyah dan tepat pada bulan Raja adanya Perang Tabuk yang menggetarkan adidaya Romawi. Perang Yarmuk yang dipimpin oleh Khalid bin Walid ra. Pada saat menghadapi Romawi terjadi pada bulan Rajab juga tepatnya pada tahun 15 H/636 M. Pun dengan peristiwa perebutan kembali Baitul Maqdis yang dipimpin oleh Shalahuddin al Ayyubi, itu terjadi pada bulan Rajab tepatnya 28 Rajab 583 H.

Setelah pasukan Salib kalah dalam perang Hittin, azan pun dapat kembali dikumandangkan dan sholat Jumat pun bisa dilakukan di Masjid Al Aqsa.

Begitu banyak peristiwa penting yang terjadi pada bulan rajab yang membuat sejarah Kegemilangan Islam, namun pada bulan Rajab juga Islam mulai redup kegemilangannya setelah runtuhnya Sistem Kepemimpinan Islam Turki Utsmani.

Setelah redupnya sistem Islam di Turki, masyarakatnya berubah menjadi masyarakat yang tidak lagi menggunakan Islam sebagai sistem kehidupan seperti saat Islam masih gemilang. Hal itu mengakibatkan umat Islam yang sebelumnya bersatu menjadi tercerai-berai.

Meraih Kemuliaan Bulan Rajab
Sebagai umat  Islam,  sudah selayaknya kita untuk berusaha menjadi hamba yang taat dengan memahami keutamaan bulan Rajab ini. Selain itu juga mempersembahkan sejumlah amal mulai dan ibadah dengan lebih giat dengan menghindari perbuatan yang tidak diridhoi oleh Allah SWT.

Apalagi  dengan datangnya bulan ini semakim mendekatkan akan hadirnya bulan  Ramadan  yang begitu agung dan Mulia. Dengan demikian sepanjang bulan Rajab mengandung nilai-nilai mulia juga yang bisa diraih bagi hamba yang berniat dan bersungguh-sungguh meraihnya untuk senantiasa melipat gandakan amal.

Salah satunya cara nya adalah dengan tidak melakukan apa-apa yang itu termasuk menyalahi hukum Allah SWT. Misalnya dalam masalah berpakaian, jika seorang muslimah berarti sudah seharusnya menutup aurat dengan jilbab dan khimar. Tidak melakukan muamalah yang tidak sesuai dengan hukum Islam, berusaha menjauhkan diri dari sifat hasad dan dengki juga segala sifat tercela yang akan membawa murka Allah SWT.

Momen Bulan Rajab juga dapat dimanfaatkan sebagai momen bertaubat dengan melaksanakan amal-amal salih, yaitu semakin giat dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban dari Allah SWT dan dengan memperbanyak amalan sunnah. Misalnya semakin disiplin dalam melaksanakan perintah Shalat 5 waktu, perbanyak dzikir dan berdoa mendekatkan diri pada Allah SWT.

Selain berdzikir dan berdoa, pada bulan Rajab umat Islam juga dianjurkan untuk berpuasa sebanyak-banyaknya, sebagaimana pada bulan-bulan haram lainnya. Memperbanyak sedekah, mengingatkan sesama muslim yang melakukan sesuatu tidak sesuai Islam, dan amal-amal salih lainnya.

Dalam hal melakukan amal yang Allah perintahkan juga yaitu dalam hal  menunaikan amal shalih yang akan mewujudkan kegemilangan Islam kembali dengan digunakannya aturan Islam sebagai sistem dalam kehidupan dengan diterapkan Islam dalam seluruh aspek kehidupan.

Maka sebagai seorang muslim hendaknya kita tidak mengabaikan kemuliaan bulan-bulan haram  (suci) salah satunya bulan rajab, dengan menjauhi segala yang Allah SWT larang.

Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang menghalangi lagi orang-orang yang menyeru pada jalan kebenaran Islam. Sudah seharusnya bulan rajab ini kita jadikan sebagai momen untuk menguatkan tekad,lebih semangat beribadah  dan berpartisipasi semaksimal mungkin untuk bisa mewujudkan Islam yang hakiki untuk memaksimalkan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Wallahu ‘alam bish shawwab.[]

Comment