Kolaborasi Bersama Yayasan Mekar Pribadi Beksi Dasar Hadji Godjali Gelar Rebana Gedigdug

Berita405 Views

Pertunjukan Tradisi Lisan Betawi, Rebana Gedigdug.[Aziz/radarindonesianewscom]
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Beksi Dasar Hadji Godjali RPTRA Nusantara terus membina, mengembangkan, melestarikan dan memanfaatkan karya budaya Betawi (pesanggrahan) ke tengah publik.

Bersama Yayasan Mekar Pribadi dan berkolaborasi dengan Tim Rebana El Ansan menampilkan pertunjukan ‘rebana gedigdug” asli masyarakat pinggir kali pesanggrahan dengan salah satu tokohnya alm Hadji Godjali yang wafat tahun 1963. Pertunjukan visualisasi kegiatan Workshop Seni Tradisi Lisan Tahun 2017 tersebut digelar di Galleri Cipta Taman Ismail Marzuki, Cikini – Jakpus, Senin (4/12/2017).


Hadir dalam kesempatan tersebut antara lain pejabat Kemendikbud, Dirjen Kebudayaan, Dir Kepercayaan dan Tradisi, Pengurus Dewan Kesenian Jakarta, narasumber yang berkompeten di bidang sastra lisan, serta mahasiswa/i dan pelajar penikmat sastra Jakarta.

Abdul Aziz, Pimpinan Rombongan Beksi Dasar Hadji Godjali RPTRA Nusantara dan Rebana El Ansan menjelaskan bahwa karya seni “rebana gedigdug” mempunyai struktur pertunjukan yang runtun. Adapun struktur pertunjukan menyesuaikan pakem/pengembangannya sebagai berikut:

1. Pembukaan. Dalam pembukaan ini diisi dengan sholawat diiringi tabuhan rebana, biasanya satu sholawat untuk mengundang penonton dan pengembangan dapat ditampilkan tari dan silat.

2. Juru pantun membuka pertunjukan. Di sini, dilakoni pantun kilat yang dalam dunia akdemis disebut karmina.

Di pandu oleh juru pantun dan menari di tengah panggung yang digantungkan setandan pisang dan tetabuhan rebana bersahutan mengiringi “sang juru pantun” melontarkan pantun kepada pemain silat dan rebana untuk menjawab.

Bila tidak ada yang mampu menjawab pantun tersebut, para pemain silat dan rebana disuapkan pisang yang tergantung di tengah panggung itu oleh sang juru pantun.

3. Besambut jurus silat dan pantun jago (pengembangan).

4. Penutup. Dalam moment ini ditampilkan jurus silat massal (pengembangan) dan  sang juru pantun menutup pertunjukan dibarengi sholawat diiringi tetabuhan rebana.[az]

Berita Terkait

Baca Juga

Comment