Penulis: Angesti Widadi | Guru
ETNIKOM.NET, JAKARTA – Belakangan ini kasus pembunuhan di dalam keluarga makin marak terjadi. Berita pembunuhan itu sudah sangat dekat dengan lingkungan kita, bukan lagi sekadar isu dari dunia antah berantah. Anak bunuh orang tua, suami bunuh istri, dan juga sebaliknya. Itu bukanlah cerita fiksi melainkan fakta pahit yang harus kita terima meskipun hati merasa teriris.
Di Jakarta, seorang anak di bawah umur tega membunuh ayah dan neneknya dengan gerakan yang sangat impulsif. Ia mengaku mendapat bisikan gaib untuk membunuh kedua korban. Ia melakukan aksi tersebut di malam hari ketika ia mengalami insomnia dan mendapat bisikan keresahan seperti dilansir detikjabar.
Di Bekasi, Pasutri tega membunuh anak balitanya dan dibuang di sebuah ruko di Tambun Selatan. Motif pembunuhan yang dilakukan oleh Pasutri lantaran emosi karena ditegur oleh seorang pegawai yang bekerja di sebuah minimarket setelah anak mereka muntah di teras minimarket tersebut. Pasutri menganiaya korban dengan sadis dan meninggalkan banyak luka di tubuh korban seperti ditulis detikNews.
Sementara di Indonesia bagian lainnya, tepatnya di daerah Tangsel. Seorang bapak dengan tega menghabisi istri dan balitanya karena depresi akibat terlilit hutang pinjol dan judi. Setelah membunuh anak dan istri, bapak tersebut nekat melakukan bunuh diri.
Dari hasil penyelidikan polisi sebagaimana diungkapkan kompas.com, ada banyak sekali aplikasi judi online serta pinjaman online di dalam handphonenya. Ia juga sempat mencari tahu bagaimana cara membunuh seseorang melalui internet. Polisi tidak dapat melanjutkan kasus pembunuhan tersebut karena ia tewas gantung diri di dalam rumahnya.
Beberapa berita yang telah disebutkan di atas telah menjadi gambaran bagi kita semua terkait krisis yang terjadi di dalam keluarga. Padahal seyogyanya keluarga adalah tempat teraman dan ternyaman bagi manusia. Namun berbeda dalam dunia kapitalisme.
Keluarga pun bisa menjadi momok yang menyeramkan dalam sistem kapitalis. Betapa banyak manusia yang menjadi korban kekejaman oleh anggota keluarganya sendiri.
Perlu diketahui bahwa kapitalisme adalah sistem buatan manusia yang dirancang oleh orang-orang Barat. Kapitalisme melahirkan aturan- aturan yang menyesatkan karena banyak kecacatan di dalamnya.
Kapitalisme sengaja dirancang hanya untuk menguntungkan orang yang memiliki modal. Sistem kapitalisme tidak pernah berpihak kepada rakyat biasa.
Kapitalisme memang dibuat secara khusus untuk memenuhi nafsu orang yang punya kuasa. Sedangkan rakyat biasa dibuat menderita setiap harinya. Kapitalisme telah memakan banyak korban.
Dampak kapitalisme di antaranya adalah kebutuhan pangan yang semakin mahal, biaya pendidikan yang semakin mencekik serta biaya kebutuhan hidup lainnya yang sulit dijangkau. Hal demikian itu mendorong dan memaksa rakyat nekat melakukan tindakan kriminal.
Banyak rakyat yang terlilit Pinjaman Online (Pinjol) dan Judi Online(Judol) untuk gali lubang tutup lubang demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Padahal keduanya bukanlah solusi melainkan menciptakan masalah baru.
Pinjol dan Judol hanya melahirkan utang-utang yang baru sehingga banyak korban yang terjerat dalam lilitan utang. Akibatnya rakyat mengalami depresi. Puncak depresi bisa melahirkan perilaku abnormal dan putus asa hingga tega membunuh anggota keluarga sendiri.
Kesulitan ekonomi di tengah gempuran kebutuhan hidup yang mahal menyebabkan gejolak suasana hati yang tidak stabil dan mengalami gangguan emosi. Orang yang mengalami gangguan emosi akan mudah melakukan hal-hal di luar kendalinya seperti membunuh anaknya sendiri. Ekonomi kapitalis telah menjadi penyebab nomor satu terjadinya krisis di dalam keluarga.
Tak cukup menyerang pertahanan keluarga dari segi ekonomi, kapitalisme juga melahirkan sekularisme yang dapat melemahkan keimanan sebuah keluarga. Sekularisme adalah pemisahan antara agama dengan kehidupan.
Dengan kata lain, manusia yang hidup di dalam sistem kapitalisme sengaja dijauhkan dari agamanya sendiri.
Banyak manusia yang lemah iman karena jauh dari tuhan sehingga mereka melakukan tindakan kriminal seperti dengan impulsif membunuh keluarganya sendiri.
Kita telah melihat bagaimana sebuah keluarga hancur karena kasus pembunuhan. Begitu miris dan menyayat hati melihat semua fakta yang tersaji di depan mata.
Kita juga telah mengetahui bahwa penyebab utama krisis dalam keluarga adalah sistem kapitalisme yang sudah sangat jelas merusak peradaban manusia. Maka, tidak ada solusi selain menerapkan hukum yang bukan berasal dari manusia.
Islam adalah jawaban dari semua permasalahan hidup dan kehidupan. Islam adalah ajaran yang berasal dari Allah Swt. untuk semua makhluk di dunia. Islam adalah ajaran yang datang dari Sang Maha Sempurna yang tidak mungkin ada kecacatan di dalamnya.
Islam adalah agama yang adil dan bijaksana. Bukti dari Islam yang maha sempurna adalah dengan kejayaannya melalui kesultanan dinasti yang telah berlangsung selama 14 abad lamanya.
Islam telah melarang kaum kafir untuk menguasai dan menjajah negeri Muslim sbagaimana firman Allah Swt dalam Kitab-Nya:
“Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nisa: 141)
Dengan diterapkannya Islam di dunia, maka tidak ada lagi penjajahan di dunia ini. Dengan begitu umat Islam akan hidup aman tentram dan sejahtera di dalamnya. Allah Swt. tidak pernah mengingkari janji yang termaktub di dalam kitab-Nya.[]
Comment