![]() |
Mark Heyward.[Taupiq/radarindonesianews.com] |
Program tata kelola guru meliputi implementasi praktik baik di bidang pembelajaran, manajemen sekolah, budaya baca, penataan dan pemerataan guru serta dukungan pemkab/pemkot untuk pendidikan inklusi. Rapat Koordinasi : Reviu Pelaksanaan Program USAID PRIORITAS yang diikuti oleh 15 kabupaten/kota yaitu Kab Sidoarjo, Kab Pasuruan, Kab Tuban, Kab Bojonegoro, Kab Situbondo, Kab Blitar, Kab Madiun, Kab Mojokerto, Kab Pamekasan, Kab Ngawi, Kab Lumajang, Kab Lamongan, Kab Banyuwangi, Kab Jombang dan Kota Batu dilaksanakan di Malang (27/10).
Menurut M. Adri Budi Sulistiyo selaku Spesialis Tata Kelola dan Pemerintahan USAID PRIORITAS Jatim, ada 3 tujuan utama dalam kegiatan ini yaitu meliputi : Identifikasi kendala dan solusi pelaksanaan program USAID PRIORITAS di kabupaten/kota mitra USAID PRIORITAS (pembelajaran, manajemen sekolah, budaya baca, penataan dan pemerataan guru dan pendidikan inklusi), Identifikasi kendala dan solusi pelaksanaan kegiatan diseminasi program USAID PRIORITAS di beberapa kabupaten/kota Mitra USAID DBE untuk pembelajaran, manajemen sekolah dan budaya baca. Sharing pengalaman dalam melakukan integrasi kegiatan praktik baik untuk tata kelola guru dan pendidikan inklusi dalam renstra Dinas Pendidikan (2016-2020) dan Kantor Kemenag (2017-2019) serta melakukan revisi kegiatan tata kelola guru (peningkatan mutu pendidik) apabila program tata kelola guru belum menjadi bagian yang terintegrasi dengan program.
“Hari ini setiap kabupaten/kota yang ditunjuk memaparkan capaian mereka mulai awal program hingga saat ini dan kebijakan apa saja yang telah dibuat untuk mendukung capaian tersebut. Harapannya dengan adanya paparan tersebut dapat menginspirasi kabupaten/kota yang lain dalam mengambil kebijakan. Selanjutnya setiap kabupaten/kota merumuskan kendala, tantangan dan rencana tindak lanjut dalam keberlanjutan program. ” ujar Adri.
Dalam kegiatan ini, USAID PRIORITAS menggandeng penyedia layanan jasa pendidikan dari Universitas Negeri Malang (UM). Menurut Mark Heyward, Advisor Tata Kelola dan Pemerintahan USAID PRIORITAS Jakarta, kehadiran LPTK sebagai lembaga yang siap menyediakan jasa layanan terkait pendidikan apabila dibutuhkan.
“Kami berharap dengan berakhirnya Program USAID PRIORITAS, programnya tetap akan berjalan dan diimplementasikan dengan didampingi 3 LPTK mitra,” harap Mark Heyward.
Sementara itu I Wayan Dasna Wakil Rektor IV Universitas Negeri Malang menegaskan, lembaganya memiliki sumber daya yang kompeten yang juga sudah dilatih oleh USAID PRIORITAS. Mereka diharapkan bisa membantu kabupaten/kota dalam melanjutkan Program USAID PRIORITAS sesuai dengan kebutuhan mereka.
Dalam kegiatan hadir pula Gatot Gunarso Kepala Bidang Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Gatot memaparkan beberapa persoalan pendidikan di Jawa Timur diantaranya ratio guru dan siswa di Jawa Timur yang tidak seimbang. Idealnya untuk 1 guru menangani 20 siswa.
“Banyak masalah yang harus dihadapi dalam penataan dan pemerataan guru (PPG). Banyak guru yang tidak mau dipindah ke perdesaan sehingga jumlah guru di desa dan kota menjadi tidak seimbang,” ungkap Gatot.
Gatot mengapresiasi Program USAID PRIORITAS yang telah membantu dalam PPG sehingga saat ini kabupaten/mitra USAID PRIORITAS telah menyelesaikan permasalahan guru yang tidak merata.
Di tempat terpisah, terdapat peserta dari beberapa Kabupaten yang ada di Jawa Timur yang mengikuti kegiatan tersebut. Tak ketinggalan tampak Ade Sherly sebagai Program Asisstan USAID PRIORITAS yang mengikuti dan mengamati dalam kegiatan tersebut. Dia mengaku sangat mengapresiasi tumbuh pesatnya dunia pendidikan di Jawa Timur, hal ini menunjukkan bahwa para stakeholder berkomitmen untuk mengembangkan dunia pendidikan yang lebih baik.
Comment