![]() |
Kongres KSPI IV.[Nicholas/radarindonesianews.com] |
Obon menceritakan, sebelumnya banyak yang mengkritik dan menilai buruh. Obon itu buruh dan tidak mungkin bisa masuk bursa calon Pilkada di Bekasi.”Soalnya, diperlukan syarat dukungan 150 ribu KTP. ‘mereka’ katakan, jangankan 150 ribu, 50 ribu KTP bisa dikumpulkan, mereka katakan ‘Jago’.” demikian ungkapnya, Rabu (8/2).
Sebagai aktivis buruh dari SPMI, Obon menambahkan, nanti di Bekasi, tanggal 15 Februari, akan melaksanakan pesta Pilkada, dan dirinya merupakan salah satu calon.”Sistem di negara kita menyulitkan calon dari jalur independen bisa lolos. Buruh ketika di pabrik menghadapi persoalan pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan persoalan lain. Sangat jarang temen temen buruh bahas soal upah, outsourcing, tentang kehidupan perburuhan,” tukasnya.
Alasan Obon masuk dalam bursa calon Pilkada berawal dari sisi sederhana saja.”Peraturan Pemerintah nomor 78 tahun 2015 itu produk politik bukan? Setiap persoalan kehidupan tidak terlepas dari produk politik.” ungkapnya.
“Kita lakukan aksi, lobi dan konsep, kita saat ini masuk dalam strategi perjuangan lain, ‘perjuangan politik’. Sangat berat, dimana untuk menjelaskan sebagian besar masyarakat, dimana bicara politik, adalah bicara uang, selain itu apa yang kita dapat ?,” jelasnya.
Menurutnya kesemuanya itu perjuangan di awal, itu dianggap tidak mungkin tetapi itu adalah perjuangan rakyat.”Dianggap tidak mungkin, sama seperti dulu buruh berjuang tentang BPJS. Dianggap ga mungkin, dianggap ga percaya apa yang buruh punya dan miliki,” paparnya.
“Ahmad Dhani boleh artis, boleh orang kaya, namun hari ini di bawah buruh, Ahmad Dhani kan cuma wakil. Kalau hari ini luput, ke depan akan berat untuk kita semua,” pungkasnya.[Nicholas]
Comment